Gunung
Merbabu Memiliki ketinggian sekitar 3142 meter di atas permukaan laut
(MDPL) pada puncak tertingginya yaitu kenteng songo. Banyak pemandangan indah
yang bisa anda nikmati di gunung berjenis stratovulcano ini, salah satunya
pemandangan deretan gunung berapi yang dapat anda saksikan selama pendakian.
Gunung merbabu termasuk dalam tiga wilayah kabupaten yaitu kabupaten magelang,
kabupaten salatiga dan kabupaten boyolali.
Gunung
merbabu memiliki beberapa jalur pendakian yaitu jalur chuntel dan jalur tekelan
di salatiga, jalur wekas di magelang dan jalur selo di boyolali.
View Merapi dari Merbabu |
Pada tanggal
15 Desember 2018, saya dan teman-teman saya yang berjumlah 8 orang pergi dari
Bandung menuju Solo untuk melakukan kegiatan mendaki Gunung Merbabu. Kami pergi
menggunakan jasa kereta api dari stasiun Kiaracondong - Purwosari. Kami pergi
dari Bandung sekitar jam 18:00 WIB dan sampai di Solo Purwosari sekitar jam
04:00 WIB.
Saya dan teman-teman saya di Stasiun Kiaracondong |
Sampai di stasiun
Purwosari Solo, kami beristirahat sejenak setelah melakukan perjalanan sekitar
10 jam. Kemudian setelah beristirahat, kami dijemput oleh supir yang bekerja
sebagai jasa antar-jemput stasiun menuju basecamp Pak Parman (Rekomendasi
memilih basecamp Pak Parman untuk mendaki Gunung Merbabu). Di perjalanan kami
berhenti sejenak di sebuah minimarket untuk melengkapi logistik yang kami bawa
dari Bandung. Sampai di basecamp kami beristirahat dan mempacking ulang
carrier, sarapan, dan mandi. Setelah itu kami bersiap-siap untuk berangkat,
kemudian membayar tiket simaski sebesar RP.15.000,00 dan diberi masing-masing 1
stiker oleh pengelola. Kami memilih jalur Selo karena merupakan jalur termudah
untuk menuju ke sabana 2. Kami berangkat sekitar pukul 09.00 WIB. Di sepanjang
perjalanan kami ditemani oleh air hujan dan trek yang licin. Dari pos simaksi
kami berjalan bersama. Kemudian, kami terpisah menjadi 2 kelompok. Saya berada
di kelompok pertama bersama 3 teman saya, dan 6 teman saya berada di kelompok
2. Sampai di pos 1 saya dan 3 teman saya beristirahat sejenak sambil menunggu
kelompok 2 supaya bisa berjalan bersama lagi. Dikarenakan terlalu lama menunggu
kelompok 2, kami berjalan kembali agar tidak terlalu sore sampai di sabana 2. Cuaca
masih diguyur hujan dengan trek yang masih licin, sampai di pos kota kami
kembali beristirahat, hujan mulai reda dan satu teman saya memutuskan melepas
jas ponco yang kami pakai dari awal perjalanan dari basecamp, tapi tidak lama
kemudian hujan kembali turun dan kami memutuskan untuk kembali memakai jas
ponco. Menunggu kembali kelompok 2 datang yang akhirnya tidak datang datang,
kami memutuskan untuk kembali berjalan. Di perjalanan kami bertemu dengan
sekumpulan orang-orang yang akan melewati tanjakan menuju pos 2. Dikarenakan banyak
orang yang terjatuh karena jalanan yang licin, kami berusaha membantu pendaki
lain yang kesusahan untuk turun menjadikan waktu perjalanan terhambat. Seorang teman
saya yang berniat membantu malah terjatuh karena terbawa pendaki lain yang
turun karena terpeleset. Kami menghabiskan waku sekitar 1 jam untuk menunggu
pendaki lain yang akan turun di tanjakan tersebut. Setelah melewati tanjakan
terebut, kami sampai di pos 2 dan beristirahat. Dikarenakan cuaca masih hujan dan
di pos 2 terdapat shelter kami beristirahat sambil berteduh, dan banyak pendaki
lain juga yang berteduh membuat kami tidak bisa menyimpan carrier dan duduk. Saya
banyak mengobrol dengan pendaki lain yang berasal dari berbagai macam daerah. Kami
sampai di pos 2 sekitar pukul 13.00 WIB. Hujan mulai reda dan beberapa teman
saya dari kelompok 2 mulai berdatangan, setelah semua kelompok kembali bersama
salah seorang teman saya memutuskan untuk mengisi perut. Pada saat memasak
gerimis hujan mulai datang tetapi hanya gerimis tidak hujan seperti diawal
perjalanan. Setelah memasak, kami kembali berjalan menuju pos 3 sekitar pukul
14:00 WIB. Sebelum sampai di pos 3 kami kembali dipertemukan dengan tanjakan
kurang ajar, dan ditambah kondisi jalanan masih licin. Sampai di pos 3, kami
beristirahat karena kelelahan dan salah seorang teman saya mengalami kram di
kaki bagian betis kanan, menjadikan kami beristirahat cukup lama. Dikarenakan saya
belum pernah mendaki Gunung Merbabu dan keinginan saya melihat Gunung Merapi
dari Gunung Merbabu, akhirnya terwujud. Sebelum melakukan
perjalanan kami berfoto-foto sebentar dengan kegagahan Gunung Merapi sebagai
backgroundnya.
Merapi dari Merbabu |
Tanjakan setelah pos 3 |
Kami kembali melakukan perjalanan
sekitar pukul 15:00 WIB. Kembali dipertemukan dengan tanjakan sebelum sabana 1,
di tengah perjalanan kami sering beristirahat karena trek yang nanjak ditambah jauhnya
menuju sabana 1. Selesai melewati tanjakan sebelum sabana 1, kami akhirnya
sampai di sabana 1 dan memutuskan tidak beristirahat karena waktu sudah sore,
di sabana 1 jalanan sangat landai kemudian menurun dan sebelum sampai di sabana
2 kami kembali dengan tanjakan terakhir menuju sabana 2. Kami beristirahat
sejenak untuk mengumpulkan tenaga, dan bersiap untuk melewati tanjakan terkahir
menuju sabana 2 tersebut.
Tanjakan sebelum Sabana 2 |
Setelah melewati tanjakan
tersebut kami akhirnya sampai di sabana 2 yang cukup luas. Dan kami akhirnya
sampai di sabana 2 sekitar pukul 16.00 WIB. Saya dan 3 orang teman saya adalah
kelompok pertama yang berhasil sampai pertama di sabana 2. Dikarenakan saya
yang membawa tenda, jadi saya harus mendirikan tenda sedangkan yang lain
memasak. Pada saat pukul 17:00 WIB kelompok 2 sampai di sabana 2 dan mendirikan
satu tenda lagi yang dibawa satu teman saya. Setelah mendirikan tenda, saya
makan mieinstan untuk sekadar mengganjal perut yang kosong dari pagi hingga
sore. Di malam hari setelah beres-beres kami semua bersiap-siap utnuk memasak. Setelah
makanan matang kami semua makan sebelum akhirnya beristirahat tidur untuk
kembali melakukan pendakian menuju puncak. Dikarenakan angin di sabana 2 cukup
kencang yang membuat flysheet lepas dari tenda, beberapa kali saya dan teman
saya keluar tenda untuk membetulkan kembali flysheet. Ketika waktu menunjukan pukul
04:00 WIB kami semua bangun untuk pendakian ke puncak. Di perjalanan menuju
puncak kembali bertemu dengan tanjakan yang terjal, dengan tenaga seadanya kami
lebih sering beristirahat. Dan ketika sebentar lagi sampai di puncak
Triangulasi matahari sudah mulai tampak dari kejauhan, kami pun bergegas cepat
untuk sampai di puncak.
Sunrise dari Triangulasi 1 |
Sunrise dari Triangulasi 2 |
Sampai di puncak sekitar pukul 06:00 WIB dan melihat
keindahan sekitar dengan terlihatnya Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung
Kembang, Gunung Prau, dan Gunung Lawu. Kami menyeduh susu, mie, dan kopi untuk
menghangatkan tubuh. Dan salah seorang teman saya mengalami kedinginan dengan sangat
menggigil, saya takut teman saya mengalami hypothrermia, kemudian ia dibawa ke
tempat yang lebih hangat. Setelah beres menyeduh susu dan kopi, kemudian
menyeduh mie dan dicampur dengan nasi yang kami bawa dari tend, akhirnya kami
makan. Kemudian kami berfoto-foto di puncak Triangulasi, dan yang tadinya
berniat untuk pergi ke puncak Kenteng Songo akhirnya gagal yang dikarenakan
semuanya kelelahan dan sampai ada yang tertidur.
Puncak Triangulasi. |
Sekitar pukul 09.00 WIB kami semua
memutuskan untuk kembali ke tenda untuk makan sebelum akhirnya melakukan
perjalanan pulang. Dari puncak menuju
tenda menghabiskan waktu sekitar 1 jam sedangkan dari tenda menuju
puncak sekitar 2 jam. Di tengah perjalanan satu teman saya mengalami suatu
masalah yaitu ingin berak, tapi ia berusaha menahannya yang kemudian tidak
tertahan dan memutuskan untuk mencari semak-semak yang jauh dari jalur
pendakian. Saya dan teman saya menunggu ia sampai beres, tetapi ada pendaki
lain yang menghampiri kami dan mengobrol sejenak. Dikarenakan terlalu lama
menunggu, akhirnya kami berdua dan pendaki lain yang tadi menghampiri kami memutuskan
untuk kembali ke tenda duluan. Sampai di tenda kami berdua di sambut dengan
penghuni asli Gunung Merbabu yaitu Monyet. Pada saaat memasak kami menjaga
semua makanan dikarenakan monyet-monyet di Merbabu sering mencuri makanan dari
pendaki. Setelah makan kami bersiap-siap untuk pulang. Kami melakukan
perjalanan pulang sekitar jam 12:00 WIB di
perjalanan sebelum pos 3 yang sebelumnya tanjakan kini berubah menjadi
turunan, saya terjatuh karena terpeleset di turunan tersebut. Dengan ditemani
kabut yang tebal kami melakukan perjalanan pulang menjadi tidak terasa capek. Berbeda
dengan pendakian saat berangkat yang diguyur hujan, kali ini pendakian turun
menuju basecamp cukup cerah dengan jalan yang sudah kering menjadikan kami
tidak kesulitan saat melalui turunan yang kami lalui pada saat berangkat. Di pos
kota atau pos bayangan kami sempat mendapat blokade jalan dari monyet-monyet merbabu,
untung saja 2 teman saya yang pernah mendaki Gunung Merbabu tau bagaimana cara
menghadapi monyet. Teman saya mencari tongkat untuk menakut-nakuti
monyet-monyet dan berhasil (jika mendapat blokade jalan dari monyet, jangan
panik cukup ambil tongkat dan pukul pukul ke tanah jangan ke monyetnya). Kami sampai
di basecamp sekitar jam 15:00 WIB. Berbeda dengan berangkat, kami menghabiskan
waktu sekitar 7 jam, pada saat turun kami hanya menghabiskan waktu sekitar 3
jam. Di basecamp kami beristirahat, mandi, makan. Setelah beres kedua teman
saya pamit berpisah karena akan melanjutkan pendakian ke Gunung Lawu, sedangkan
kami bertujuh akan melanjutkan pendakian ke kota Yogyakarta. Diantar kembali
oleh supir yang menjemput kami dari stasiun, kali ini ia mengantar kami menuju
Yogya. Diperjalanan saya bertanya hal-hal yang bersangkutan dengan Gunung
Merapi dan Merbabu, kemudian kami diberitahu bahwa semalam kemarin Gunung
Merapi erupsi, kami semua kagetsaat mendengar supir memberitahu itu. Tetapi
kami bersyukur karena tidak ada kejadian aneh yang kami rasakan. Dari basecamp
menuju yogya menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Dan kami sampai diantar menuju
stasiun TuguYogyakarta.
Sekian cerita Perjalanan saya di Gunung Merbabu, semoga terhibur.